Minggu kedua. Tidak tahu kenapa waktu terlalu cepat sedangkan tubuh makin berkarat.
Apakah tumbuh dewasa terlalu prematur? sedangkan masa-masa menyenangkan makin tenggelam dalam kubur.
Dimana Tuhan menyimpan masa-masa menyenangkan? kalaupun saya meloncat ke dimensi paralel, apakah kehidupan disana juga akan semenakjubkan petualangan Edward Elric?
Saya memutar salah satu anime lama, dimana disetiap akhir episodenya ada seorang laki-laki yang selalu bertanya, "do you have memories you don't want to forget?"
hah, saya ingin sekali menjawabnya, tapi makin saya berpikir, saya makin sakit karena ternyata belum ada memori yang benar-benar hebat dalam hidup saya. semuanya terlalu biasa. terlalu sederhana, dan saya tahu bahwa ungkapan bahagia itu sederhana adalah ungkapan paling munafik sekaligus naif yang pernah saya kenal.
waktu-waktu uzur, kalaupun saya kembali menggali kubur kenangan, satu hal yang yang saya rindukan adalah masa-masa tersulit dan getir yang pernah ada. Saya juga tidak tahu mengapa, justru kenangan paling ekstrim ini yang saya rindukan. Ketika bertengkar dengan *** kabur malam-malam dengan orang yang bahkan tidak saya kenal, lalu menuju ke rumah seseorang yang paling ingin saya tulis di dalam Death Note.
Justru karena itu, masa lampau sekaligus masa-masa tersulit adalah masa paling dewasa yang pernah saya rasa. Sekarang, saya tidak tahu apa saya masih seberani masa-masa bodoh dan konyol tersebut.
Komentar
Posting Komentar